Ciri-Ciri Kemunafikan Kelompok Salafi Maz’um

Untuk lebih mengenal ciri-ciri kelompok Salafi Maz’um ini bisa dibaca tulisan di bawah ini.

1. Mereka sering sekali mengedepankan perbedaan-perbedaan dalam masalah furu’iyah sebagai contoh masalah fikih, dibandingkan dengan menjaga Ukhwuwah Islamiyyah (Persaudaraan sesama Umat Islam), sehingga tercipta kebingungan, keresahan sampai konflik antar umat Islam di masyarakat. Mereka gemar sekali melakukan sesuatu hal dalam beribadah kepada Allah yang berbeda di masyarakat dengan dalih hal inilah yang lebih shahih, walaupun yang lazim dilakukan di masyarakat juga mempunyai sandaran dalil shahih dari ulama2 besar.

2. Mereka pada umumnya hanya akan mengikuti pendapat dari ulama/ustadz di kalangan mereka saja atau yang direkomendasi oleh kelompok mereka. Mereka tidak akan mau mengikuti pendapat dari ulama/ustadz yang diluar kalangan mereka. Termasuk juga dalam menghadiri pengajian, mereka tidak akan mau menghadiri pengajian selain pengajian yang diadakan oleh ulama/ustadz mereka. Jika terjadi perbedaan pendapat antara seorang muslim dari jamaah ini dengan seorang muslim dari jamaah lain, walaupun orang yang dari jamaah lain sudah menjelaskan secara rinci dalil2 syar’i tentang pendapatnya, maka orang dari jamaah Salafi maz’um ini tidak akan membenarkan pendapatnya sampai ustadznya membenarkannya.

3. Mereka adalah kelompok yang gemar memberi gelar-gelar jelek dan hina kepada ulama-ulama yang sumbangsihnya untuk Islam sangat besar seperti terhadap Syekh Dr. Abdullah Azzam, Syekh Abu Muhamad Al Maqdisiyl, Yusuf Qordowi, Sayyid Qutb, Hasan Albana dll. Apakah karena ulama tersebut salah dalam satu atau dua fatwanya lantas kita melupakan ratusan bahkan ribuan fatwa-fatwa ulama tersebut yang sarat dengan kebenaran? Seorang ulama juga manusia tempatnya salah dan lupa. Kekeliruan seorang ulama dalam berfatwa bisa terjadi pada ulama manapun, bukan hanya ulama dari Mesir saja, bukan hanya ulama dari Saudi saja, tapi dari semua wilayah.

4. Mereka adalah kelompok yang sangat benci kepada para Mujahidin dan memfitnahnya dengan gelar Khawarij dan Takfiri kepada orang-orang yang berjihad untuk menegakkan kalimat2 Allah, melindungi hak2 umat Islam, membebaskan wilayah2 Islam yang sedang dijajah oleh orang2 Kafir. Mereka menyebarkan fitnah-fitnah kepada umat Islam dengan kemasan yang sangat menarik.

Mereka menampilkan ayat-ayat Allah dan Hadits dengan pemahaman yang jauh dari pemahaman Salafus Sholeh. Untuk apa mereka melakukan hal2 ini? untuk mensukseskan 2 misi terselubung mereka yaitu: Melakukan De-Jihadisasi dalam Dienul Islam dan mempertahankan Thaghut (penguasa-penguasa zholim yang menolak Syariat Allah untuk mengatur bumi Allah yang dikuasakan kepadanya).

Seringkali kelompok Salafi ini menggunakan dalil yang tidak benar pada fakta yang salah tanpa ada tabayyun terlebih dahulu. Mereka menganggap mujahidin tidak mempunyai Tauhid yang benar, ini tuduhan mereka yang paling lucu. Apakah mereka yang hanya duduk-duduk di masjid, pulang ke rumah makan minum enak dan duduk di pangkuan istrinya sambil menonton TV tentang pembantaian, pemerkosaan, perampokan umat Islam yang terjadi di negeri negeri Islam itu hanya sebuah tontonan yang lelucon padahal mereka yang menganggap dirinya lebih memahami Tauhid dengan benar daripada para mujahidin yang meninggalkan kesenangan duniawi, hidup di goa-goa dibawah ancaman tembakan bom pesawat2 Thaghut, makan dan minum seadanya, kedinginan yang menyengat ketika musim salju turun, tidur dengan ditemani nyamuk nyamuk hutan? Timbangan apa yang kelompok ini pakai? Mereka tidak menggunakan timbangan syariah tapi sebaliknya mereka menggunakan timbangan dunia.

Kemudian renungkan pertanyaan ini:
“Mengapa ORANG-ORANG KAFIR tidak mengarahkan kekuatan mereka kepada kelompok salafi Maz’um ini, malah justru mendukungnya? Dan Mengapa kekuatan, pikiran, sumber daya dan senjata mereka justru diarahkan kepada Mujahidin di Afghanistan, Pakistan, Yaman, Al-Jazair, Somalia, Palestina, Indonesia, Moro, Pattani dan bumi2 Islam lainnya?”

5. Ciri mereka yang lain adalah sesuai dengan misi mereka yaitu mempertahankan penguasa2 dholim yang menolak Syariat2 Allah untuk mengatur bumi Allah yang dikuasakan kepadanya. Mereka mengatakan bahwa penguasa/presiden, raja, perdana menteri yang menolak syariat Allah sebagai sumber hukum tertinggi WAJIB ditaati dengan alasan penguasa tidak melarang sholat. Rupanya mereka lalai terhadap sejarah tentang apa yang telah dilakukan pemimpin dari generasi terbaik (Salafus Sholeh) umat ini. Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiallohu anhu (salah seorang sahabat yang telah dijamin masuk surga) telah memerangi kabilah-kabilah yang telah menolak membayar zakat seperti yang dulu dibayarkan kepada Rosululloh walaupun mereka masih sholat dan puasa.

Mereka telah lalai terhadap apa yang dikatakan oleh seorang ulama Besar Islam Ibnu Taimiyah ketika menggelorakan perang melawan tentara Tartar (Mongol) yang secara dhohir mereka adalah muslim (masih sholat, puasa, zakat dan melakukan amal2 Islami lainnya) tapi taat pada undang2 Ilyasiq (undang2 yang berasal dari campuran Islam, Hindu, Budha, Yahudi, Nashrani dan ajaran dari nenek moyangnya dahulu), ketika itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Jika kalian melihat aku berdiri bersama pasukan Tartar dengan Al-Qur’an di atas kepalaku, maka penggallah aku”. Apakah mereka akan mengatakan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ibnu Taimiyyah sebagai Khawarij atau Takfiri?

6. Ciri mereka yang lain adalah bahwa mereka mengatakan demokrasi itu syirik dan menolak untuk mengikuti Pemilu tapi mewajibkan untuk mentaati pemerintahan hasil Pemilu tersebut. Korsleting apa yang terjadi di otak mereka ini? Mengatakan bahwa Demokrasi itu syirik, tapi hasil dari Demokrasi diterima. Apa bedanya jika dihidangkan daging babi dan anjing kepada mereka kemudian mereka tegas mengatakan bahwa ini makanan haram, tapi setelah daging babi dan anjing itu dicincang, dibumbui dan dimasak dengan berbagai macam bumbu dan sayuran di hadapan mereka, kemudian mereka mengatakan bahwa makanan ini halal. Tidak ada bedanya bahwa orang-orang salah fikir (salafi ma’zum) itu kaum munafik tulen.

Telah tampak al Haq dan al Bathil kalian tidak akan dapati orang yang mencintai Allah dan RasulNya berkasih sayang dengan yang membenci Allah dan RasulNya, kalian tidak akan dapati.

Bicara salafi saat ini telah jelas dan terang benderang, sikap perjuangan dan keberpihakan mereka kepada penguasa dzalim dan begitu mesranya Raja-raja Arab berkasih sayang dengan Amerika dan Yahudi bahkan menjadi teman akrab mereka.

Tidak akan kalian lihat mereka menghina para zionis atau menentang para pengusa murtad, karena mereka tidak ubahnya seperti Snouck Hurgronje di masa penjajahan Belanda, yakni ulama penjajah yang diutus untuk menebar syubhat, memadamkan jihad dan menjadi mitra para penjajah.

Apa bedanya salafi maz'um ini dengan Snouck Hurgronje?

Kita tidak perlu berdebat dengan orang2 munafik salafi maz'um, hanya membuang energi.

Kita tunggu saja insya Allah, masa akan berpihak kepada para pejuang syariat Islam.
ALLOHU AKBAR!




2 comments:

  1. Bantahan buat ente http://septioakbar.blogspot.com/2014/05/meluruskan-tulisan-ciri-ciri-salafi_30.html Meluruskan Tulisan "Ciri-ciri Salafi Maz'um" di Pemalang yang isinya memprofokasi masyarakat kaum muslimin tentang suatu kelompok yang disebut penulisnya "Salafi Maz'um". Jelas tulisan ini akan membuat bingung dan resah di kalangan masyarakat awam. Dijawab oleh Ustadz Abdurrahman Alpamalangy. Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  2. Mantap blog nya,salafy ma'zum itu kelompok pengecut yang mencari kenikmatan duniawi dari agama Islam.

    ReplyDelete